Sabtu, 28 April 2012

Berbeda karena Keadaan

Hujan mulai reda dan tanaman seakan berembun.
Aku duduk bersama bapak sore itu dan saling diam sembari melihat kearah luar rumah.
Bapak terlalu diam dan sibuk akan aktifitasnya , mungkin ini yang menyebabkan aku dan bapak saling membisu, tetapi aku , diam bukan karena sibuk , melainkan berpikir mengapa bapak semakin kesini semakin diam dan kata-katanya tak sekeras dulu.

Gerimis mulai lagi , bapak pun masuk kedalam rumah dan mengambil motornya untuk bekerja lagi.
Aku mengiringi bapak ke pintu pagar seraya meminta tangannya untuk dicium.
"Hati-hati pak"
Bapak pun pergi , dan pasti malam nanti akan datang lagi kerumah.

Sore itu , hujan itu , tangan itu , adalah suasana dimana saya sedih.

Bapak yang setiap harinya melampaui hari-harinya dengan aktifitas membosankan seolah-olah menarik, yang setiap harinya hanya berkumpul lengkap dengan ibu dan 2 anaknya dengan durasi 4 jam saja.
Semua dilakukan untuk 4 jam tersebut.
Sedih saya bukan berarti waktu itu saya kasihan terhadap bapak saya, melainkan sedih karena diri saya sendiri.
Saya yang kala kecil selalu mengolok-olok bapak dalam hati, memakai kata kasar terhadap bapak saya ketika saya usai dimarahi , mengumpat ketika saya harus dituntut untuk melakukan hal yang menurut saya tidak berguna.

Sekarang , saya hampir merasakan apa yang telah bapak lakukan selama ini.
Saya merasakan susahnya mencari uang , merasakan susahnya membagi waktu untuk orang-orang tercinta dengan aktifitas yang memakan waktu , merasakan bagaimana ketika kerjaan menumpuk dan berakibat pada sikap saya terhadap orang lain , dan masih banyak lagi.

Akan tetapi , apa yang saya alami selama saya masih kecil , ketika orang tua penuh marah , penuh tuntutan , penuh harapan adalah untuk saya sebenarnya.

Mungkin saya selalu dikata ketinggalan jaman , memang.
Mungkin saya selalu dikata bukan orang yang pintar , memang.
Mungkin saya selalu dikata tidak pernah merasakan masa kecil yang indah , memang.
Mungkin saya selalu dikata monoton , memang.

Tapi itu hanya pandangan orang terhadap saya. Apakah mereka tahu bahwa bapak saya bekerja sekeras itu tidak untuk memenuhi kebutuhan anaknya hanya untuk menghapus pernyataan orang lain terhadap saya?

Dan saya hanya menjawabnya nanti , ketika istri ada disamping saya , anak ada disamping saya , dan teman-teman yang masih cinta kepada saya.

Ini buat kamu , teman sewaktu kecil , teman sewaktu tumbuh dan berkembang , untuk bapak yang sekarang berbeda.

Muhammad Vilhamy
April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar