Sabtu, 21 Maret 2015

Catatan pendaki : Jadilah seperti gunung








Catatan Pendaki

Disana kami sadar bahwa Pencipta alam semesta hadir.
Karena kami ditunjukkan oleh Nya segelintir bagian dari semesta, langit jingga dan gemerlap bintang begitu banyaknya.
Juga kami sadar, hujan lebat membuat kita khusyuk meminta untuk mereda.
Api unggun sederhana menghangatkan tubuh kita beserta gurauan malam ala kadarnya.
Alam terbentuk indah karena satu zat kekal yang telah mengaturnya.
Tuhan memberikan banyak tempat untuk kita berbuat dan merasakan apapun didunia ini.
Meskipun hanya sepetak tenda berisi lima orang, tapi darisanalah kami tahu, bahwa banyak mimpi diantara kita.

Apa yang dikatakan oleh orangtua kita ketika kelelahan adalah benar , beristirahat untuk mencari. Bukan untuk pasrah diri.
Ketika waktu rehat itu adalah suasana hangat sebuah cerita , ingatan masa lalu , dinginnya angin dan lembabnya embun , bukankah semua orang ingin merasakannya ?

Kita sudah banyak melihat kesuksesan dan kegagalan dimana-mana. Apakah kita tak ingin lagi melihat sahabat dekat tersenyum dan menyodorkan suguhan sederhana ? Dan ketika itu , pagi terasa sangat berarti ?

Meskipun itu diikuti oleh bergegasnya kita membersihkan limbah haru dimalam sebelumnya. Serta bersiap kembali kepada saingan kita. 

"Jadilah seperti gunung , yang memperbolehkan siapa saja untuk mendakinya"-Vilhamy (Papandayan, 28 Juni 2013)




Ditulis oleh : Muhammad Vilhamy

Bandung ,21 Maret 2015

Rabu, 06 Agustus 2014

Belakang Rumah dan Monolog



Di pelataran belakang rumah ,
Banyak teman ku untuk ber-monolog ,
Berdiri tembok tua kokoh , seutas tali jemuran rantas , kain kering yang tergantung , dan lap pel yang bersandar karena lelah.

Aku merindukan suasana pagi nan terik seperti ini , sendiri .

Angin dan sura burung seakan menambah teduh sekitarku.

Kusapa mereka , karena lama tak bersua , juga tak bercengkrama.

Mereka tidak berubah , apa adanya , dan semakin tua .

Aku takut , ketika apa yang kupercaya dan kusayang mulai pergi menghilang. Tapi aku yakin , aku pasti akan menyusulnya , 
Karena dua hal , 

Aku rindu , 
dan...
Aku butuh .


Muhammad Vilhamy
Surabaya,
7 agusutus 2014

Kamis, 24 Juli 2014

Hingar Bingar


Hampir lima tahun setelah saat itu meninggalkan teman-teman terbaik di kota kelahiran, melewatkan momen berharga ketika berkumpul dengan teman sejak kecil , kadang mengacuhkan berbagai obrolan santai karena terlalu sibuk, dll.

Ternyata diberi beberapa jawaban oleh Tuhan , bahwa teman terbaik adalah awal dan akhir. Kedekatan yang luar biasa tidak menjamin keberlangsungan untuk menjalin persahabatan.

Hampir lima tahun lamanya terbuai dengan daerah baru dan kenalan baru , dan pada dasarnya manusia terbentuk dari latar belakang tanah kelahiran, kini keadaanya sudah berbeda jauh , yang terdahulu sudah menghilang dikit demi sedikit. 

Dan aku tidak menyesalinya karena masih bisa setidaknya bertegur sapa. Karena aku menghargai profesi sahabatku ketika sekolah dulu. Aku diajarkan oleh bagaimana menjalin hubungan teman yang erat, tidak lupa dengan perjuangan, tawa, dan kesedihan. Berbeda jauh dengan hingar bingar ketika dikota seberang , yang kurasa hanya gegap gempita, bukan kehangatan, bukan kepalsuan.

Aku juga diajarkan oleh beberapa teman mengenai keikhlasan dan kesabaran, untuk merelakan kebaikan dan perhatian yang palsu karena mungkin faktor ego yang begitu tinggi sehingga menimbulkan sebuah kepalsuan.

Aku tidak diajarkan juga untuk meminta sebuah kata maaf , karena sebuah kata maaf adalah palsu , hanya untuk menutupi keburukan seseorang , ujarnya dahulu. Aku percaya sekali setelah hal ini terjadi.

Aku butuh teman-temanku yang dulu , dengan canda dan tawa nya , aku butuh cerita sedih dan impian sederhananya. Aku rindu kalian yang sekarang berada disana karena tidak bisa pulang untuk lebaran kali ini, tapi aku bahagia adanya , menunggu kabarmu beberapa saat sebelum takbir dikumandangkan.


Fuckyou teman palsu , 
Aku rindu teman lamaku

Muhammad Vilhamy
Surabaya, 25 Juli 2014

Kamis, 03 Juli 2014

Nafas

Malam ini menjadi sebuah cerita baru.
Saat semua yang pernah berdekatan dan bersentuhan, kini menjadi jarak yang begitu jauh, atau bahkan terdapat tegangan.
Mungkin banyak orang mengatakan, bahwa makhluk sosial tidak mendapati dirinya ada ketika mereka mulai menyendiri. Atau bahkan terlena dengan sesuatu hal yang tidak terlihat.
Menurutku itu bukan menjadi persoalan, karena memang pada dasarnya manusia merindukan apa yang mereka inginkan sejak lama, menjadi baik atau jahat adalah sebuah pilihan untuk mendapatkan keinginan itu.
Banyak diantara orang yang lupa bahwa, mereka hidup diantara musuh mereka sendiri ketika sudah menganngap seseorang tersebut adalah malaikat penolong. Suatu saat , malaikat tersebut melepas sayapnya dan berubah menjadi  entah siapa yang bahkan tidak mengenalnya sekalipun.
Memang terkadang seseorang yang kita anggap berlian, tiba-tiba berubah menjadi ujung tombak musuh kita.
Jangan terlalu menganggap enteng seseorang, atau bahkan terlalu percaya, karena disuatu saat semua orang akan bisa berubah dengan cepat.
Picik memang, tetapi bukankah itu salah satu untuk menjadi hidup kembali saat kita mulai dikhianati?
Pikirkan kembali siapa orang disekelilingmu, dan pikirkan kembali apa yang hendak mereka gapai.


Maret - Juli ,
2014

Jumat, 04 April 2014

Antara Diri Sendiri dan Bunda




Setiap orang pernah menjadi anak kecil.
Setiap anak akan menjadi dewasa.
Lalu, ketika mereka diberikan kesempatan oleh Tuhan, mereka akan menjadi orang tua.
Mereka yang telah terdidik dengan sentuhan tangan dan hati Bunda, akan menyadari tindakan buruk pada Bunda sekecil apapun itu.

Waktu tidak bisa berputar kembali pada masa lalu, hanya kebesaran hati kita sebagai anak untuk memberanikan diri meminta maaf pada Bunda.
Sebelum terlambat.



Karya dan Tulisan oleh:
Muhammad Vilhamy
2014

Minggu, 26 Januari 2014

Depan Rumah dan Pintu yang Selalu Terbuka


"Tempat dimana seorang anak disambut ketika datang , juga tempat dimana keluarga tidak rela melepaskan kamu ketika akan pergi."







Diperuntukkan pada siapa saja, yang rindu akan rumah dan isinya.
Pulang, selagi bisa.

Muhammad Vilhamy , 2014

Jumat, 17 Januari 2014

P-P


"Pelangi , pelukismu Agung , siapa gerangan . Pelangi , pelangi . Ciptaan Tuhan."



Pelangi diciptakan atas salah satu alasan , untuk memberi tahu keberadaan Tuhan pada manusia yang sedang mencari-Nya.


Watercolor on Montval paper.
2014
Muhammad Vilhamy.