Jumat, 29 Oktober 2010

Cerita singkat Burung Pipit dan Burung Gagak

Kala pagi yang indah layaknya matahari memberikan energi nya untuk sintesa pepohonan yang berdiri gagah di humus lembab karya sang kuasa. Embun masih segar terlihat seperti anak sd yang bangun pagi dengan semangatnya ingin pergi kesekolah. Burung Gagak masih mengusap saliva nya yang menetes didedaunan sambil melihat kerumunan burung Pipit yang berkicau indahnya.
Sang surya terus beranjak ke ufuk barat layaknya jam normal yang terus berdetik tanpa hentinya. Seiring berjalannya waktu Gagak pun mengepakkan sayapnya lebar-lebar sambil mengamati salah satu burung Pipit yang ada diseberang pohon. Burung Gagak tidak terlihat beringas seperti biasanya, bahkan hanyut oleh salah satu burung Pipit tersebut,dan akhirnya menancaplah kaki burung Gagak di sarang burung Pipit.
Apa yang terjadi? Ya , keadaan kacau balau, burung-burung pipit tersebut berterbangan layaknya lomba layangan yang diadakan untuk memenangkan sebuah mobil sport.
Tetapi ada yang aneh,burung Pipit yang diincar oleh burung Gagak tersebut tidak lari bahkan dia mendekati burung Gagak. Burung Gagak gede rasa seolah-olah kepalanya berubah menjadi buah durian. Setelah mendekat, burung Pipit berkata , "tidak usah mendekatiku, aku tau maksudmu , misalkan aku punya Handphone,aku tak akan membalas sms kamu,misalkan aku punya Facebook, aku tak akan membalas wall mu, misalkan kau punya Twitter,aku tak akan membalas tweet mu, misalkan aku mempunyai ym , aku tak akan membalas chatingmu ! "
Lantas Gagak sedikit kecewa dan bertanya "Mengapa ?"
Burung Pipit menjawab dengan simple "Aku tau kau akan mempersuntingku , tetapi percuma kita beda spesies, kau tak kan dapat bersatu denganku, memang kau tak mendapatkan pelajaran biologi ?"
Gagak diam dan terbang lalu terjatuh karena bulu-bulu seksi hitamnya rontok bagai manusia yang salah memakai shampo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar