Hampir lima tahun setelah saat itu meninggalkan teman-teman terbaik di kota kelahiran, melewatkan momen berharga ketika berkumpul dengan teman sejak kecil , kadang mengacuhkan berbagai obrolan santai karena terlalu sibuk, dll.
Ternyata diberi beberapa jawaban oleh Tuhan , bahwa teman terbaik adalah awal dan akhir. Kedekatan yang luar biasa tidak menjamin keberlangsungan untuk menjalin persahabatan.
Hampir lima tahun lamanya terbuai dengan daerah baru dan kenalan baru , dan pada dasarnya manusia terbentuk dari latar belakang tanah kelahiran, kini keadaanya sudah berbeda jauh , yang terdahulu sudah menghilang dikit demi sedikit.
Dan aku tidak menyesalinya karena masih bisa setidaknya bertegur sapa. Karena aku menghargai profesi sahabatku ketika sekolah dulu. Aku diajarkan oleh bagaimana menjalin hubungan teman yang erat, tidak lupa dengan perjuangan, tawa, dan kesedihan. Berbeda jauh dengan hingar bingar ketika dikota seberang , yang kurasa hanya gegap gempita, bukan kehangatan, bukan kepalsuan.
Aku juga diajarkan oleh beberapa teman mengenai keikhlasan dan kesabaran, untuk merelakan kebaikan dan perhatian yang palsu karena mungkin faktor ego yang begitu tinggi sehingga menimbulkan sebuah kepalsuan.
Aku tidak diajarkan juga untuk meminta sebuah kata maaf , karena sebuah kata maaf adalah palsu , hanya untuk menutupi keburukan seseorang , ujarnya dahulu. Aku percaya sekali setelah hal ini terjadi.
Aku butuh teman-temanku yang dulu , dengan canda dan tawa nya , aku butuh cerita sedih dan impian sederhananya. Aku rindu kalian yang sekarang berada disana karena tidak bisa pulang untuk lebaran kali ini, tapi aku bahagia adanya , menunggu kabarmu beberapa saat sebelum takbir dikumandangkan.
Fuckyou teman palsu ,
Aku rindu teman lamaku
Muhammad Vilhamy
Surabaya, 25 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar