Kamis, 17 Mei 2012

Benang Merah , ukurannya tak sependek apa yang dikira

 "Saya tidak mengerti kenapa saya disini
  Saya bingung mengapa melakukan ini
  Saya bangga karena mencapai sesuatu
  Saya sedih harus kehilangan unuk sementara
  Saya senang karena banyak hal yang baru
  Saya menangis karena banyak yang berlalu
  Saya merasa gagal karena tidak bisa menjaga
  Tuhan ,
  Malaikat , 
  Bumi,
  Langit,
  Matahari,
  Bulan,
  Bintang,
  Hujan,
  dan semua yang seolah mati , seakan menjawabnya tanpa berdialog.

  Muhammad Vilhamy , 9 november 2010"


Satu hal yang dari dulu saya yakini , bahwa semua ada kesinambungan.
Hidup ada datang dan pergi , menemukan dan menghilang , pasti semua bertanya tentang monolog malam har yaitu mengapa bisa terjadi seperti itu? Apakah ada yang datang dan tidak pergi ? Apakah ada yang kita temukan itu tidak hilang ?

Jika bertanya pada saya, saya akan jawab ya ! , dengan lantangnya. Mengapa ?
Karena saya masih percaya Tuhan , karena saya masih percaya baik dan buruk , dan yang terlebih , saya memiliki hati untuk merasa , mata untuk melihat , telinga untuk mendengar dan otak untuk berfikir. Dan semua nya terjadi , terjadi karena saya yakin , yakin karena kebaikan , keburukan , dan bahkan yang tidak bisa diungkapkan oleh perkataanpun saya yakin.

Semua tentang jalan , tentang alur , yang secara tidak sadar , itu semua ada runtutannya.

Benang Merah ,
kata tersebut yang biasa digunakan khalayak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar